Luka pada mulut

Luka pada mulut terjadi ketika lapisan mulut rusak setelah menjalani kemoterapi atau radioterapi yang terlokalisasi.

Apa penyebab luka pada mulut?

Lapisan mulut dan tenggorokan memiliki tingkat pergantian sel yang cepat, sehingga rentan terhadap kemoterapi.

Semua obat kemoterapi berpotensi menyebabkan luka di mulut, dengan tingkat keparahan tergantung pada jenis dan dosis obat. Faktor lain yang dapat memperburuk kondisi ini meliputi neutropenia (jumlah sel darah putih rendah), infeksi di mulut atau tenggorokan, kebersihan mulut yang buruk, dan merokok.

Apa tanda dan gejala dari luka pada mulut?

Luka di mulut biasanya muncul 2–3 minggu setelah memulai kemoterapi dan/atau radioterapi, dan dapat berlangsung hingga 2–3 minggu setelah pengobatan selesai. Gejalanya bisa muncul lebih cepat dan lebih parah jika kemoterapi dan radioterapi diberikan bersamaan.

Tanda dan gejala yang mungkin terjadi:

  • Nyeri di mulut dan tenggorokan
  • Kemerahan pada bagian dalam pipi atau langit-langit lunak
  • Sensasi terbakar dan kesulitan menelan, baik dengan atau tanpa makan/minum
  • Perubahan pada air liur dan indra perasa
  • Perdarahan dari mulut
  • Infeksi di mulut

Apakah luka pada mulut bisa dicegah/diatasi?

Dalam beberapa kondisi, anda dapat menggunakan es batu atau air dingin untuk mencegah luka mulut. Tim medis anda akan membahas hal ini jika sesuai dengan situasi klinis anda. Kebersihan mulut yang baik dan pengobatan gejala merupakan kunci untuk menangani efek luka mulut.

  • Penggunaan obat analgesik topikal (misalnya obat kumur) atau obat sistemik yang harus diminum secara teratur jika merasa sakit
  • Berkumur setelah setiap makan (minimal) dan sebelum tidur dengan larutan kumur yang ringan – setengah sendok teh garam untuk satu gelas (200mL) air atau satu sendok teh natrium bikarbonat untuk satu gelas (200mL) air
  • Berhenti merokok
  • Asupan makanan dan cairan yang cukup – Perbanyak minum air putih, makan makanan yang lembut, dicincang, atau dihaluskan, perbanyak kuah, hindari makanan yang asam, panas, kasar, keras, serta yang terlalu asin atau pedas, makan porsi kecil namun sering dengan tinggi protein dan energi, dan jika perlu, konsultasikan dengan ahli gizi.
  • Jaga kebersihan mulut – Sikat gigi dengan sikat lembut atau sikat gigi elektrik setelah makan dan sebelum tidur, ganti sikat gigi secara teratur untuk mencegah infeksi, jika menggunakan benang gigi, lakukan ini minimal sekali sehari, namun hindari jika anda berisiko trombositopenia (jumlah trombosit rendah), karena dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan pendarahan, oleskan lip balm atau petroleum jelly untuk melembabkan bibir, dan bersihkan gigi palsu secara rutin serta lepas gigi palsu saat tidur.

Kapan saya harus mencari bantuan dari tenaga medis?

Penting untuk melaporkan perkembangan atau memburuknya gejala yang terkait dengan luka di mulut. Jika anda mengalami gejala berikut, segera hubungi tim perawatan anda:

  • Rasa sakit yang semakin meningkat di mulut, rahang, atau tenggorokan
  • Luka di mulut
  • Noda putih pada selaput lendir atau lidah (sariawan)
  • Kesulitan menelan
  • Pendarahan dari gusi atau mulut
  • Suhu tubuh 38°C atau lebih

Search

Make An Appointment